Skip to main content

TERJUAL - Yamaha RBX4 A2 - Heavyweight champion with a light body weight....

SUDAH LAKU...... Hore...... Sold to Agan Donny di Ciputat

Man, sebagai manusia yang sudah mule lanjut usia.... Maen Fender 5 senar pake strap sambil berdiri selama 2 jam bikin bongkok juga lho. Apalagi Bass itu lebih berat daripada gitar.  Tapi biasanya kita-kita ini percaya mitos: "Semakin berat body bass lo, semakin manteb sustainnya" atau "Semakin berat body bass lo, semakin gahar suaranya"

Nah, orang-orang Jepun di Yamaha mulai memikirkan hal ini. Gimana ya caranya bikin bass, sustainnya mantab, suaranya gahar, tapi ga bikin bongkok. Karena kasian pemain bass itu, udah mah kalo di panggung jarang kelihatan, kalo ada yang bawa kamera juga jarang nyorot bassist. eh.... udah gitu bongkok lagi.....
Oma dulunya Bassist, cu........

Nah, akhirnya diciptakanlah sebuah bass, dengan bobot hanya sekitar 3.2 kg, tetapi tetap memiliki sustain panjang dan karakter suara yang natural......
Namanya: RBX4 A2 (4 senar) dan RBX5 A2 (5 senar)
Beautiful, isn't it?



Feature utamanya adalah Body yang terdiri dari Hardwood yang di-sandwich sama Softwood di depan dan belakangnya. Efeknya apa? Bobotnya tetap ringan.

Hardwoodnya dari kayu apa? Softwoodnya dari kayu apa? Nah.... sayangnya ini rahasia dapurnya Yamaha. Mereka ga mau kasih tau kita, dan belum ada dermawan yang rela RBX4 A2 nya dibelah dan dicek terbuat dari kayu apa? Ada yang bersedia?

Nah, Bridgenya sendiri unik, gan... Bridgenya mengadopsi sistem string thru body, tetapi juga diperlengkapi dengan alumunium tube untuk menghantarkan getaran senar ke body bass, sehingga sustainnya menjadi optimal.

Nih Bridgenya........ Senarnya tembus ke belakang
tiga biji di kanan itu alumunium tubenya....

Nih penjelasannya..... Ngerti kan? Masa ga ngerti? Anak TK di Jepang aja ngerti.....

Masuk ke ranah Pickup. Pickup yang dipakai adalah: Y.A.S.H Custom Shop Designed Single Coil Pickups. Y.A.S.H itu singkatan dari Yamaha Artist Services Hollywood. Itu pusat R&D Yamaha di Amrik. Pickup ini bertipe single coil dan passive. Di belakang ada tempat batere, tetapi bukan untuk pickup/preamp karena bass ini murni passive. Suara yang ditimbulkan bass ini mirip Jazz Bass, tetapi ada sedikit sentuhan modern. So this bass is not for purist nor Fender worshipper. Tapi kalo kamu mau punya bass yang membuat kamu beda sama jutaan orang yang Fender minded, then this bass is for you.

Lantas, baterenya buat apa? Ternyata di knob volume bridge dan neck, ada LED yang menyala semakin terang bila volume semakin besar. Nah powernya berasal dari batere 9v di belakang.
Horee..... bisa nyalaaa.........
Pokoknya ini bass canggih deh. Absolutely masterpiece from Yamaha. Sayangnya produk ini udah discontinued, jadi kalo lu mau dapet, harus cari second. Secondnya lu bisa dapet di 3 jutaan deh (ada yang jual 5 juta juga sih)

Kesimpulan:
This bass is for:
1. Gw mau punya bass yang beda.
2. Gw mau punya bass yang suaranya tidak terlalu tradisional, tetapi juga ga terlalu modern.
3. Gw mau punya bass dengan kualitas tinggi, tapi harga tidak mahal.
4. Gw udah ga kuat lari2 ke sana-ke sini bawa Bass berat.....
5. Gw masih kuat lari2 ke sana-ke sini, tapi gw mau juga tampil lebih enerjik (bisa loncat2 jumpalitan tanpa takut pinggang keseleo).
6. Gw masih remaja, umur 12-15 tahun, belum terlalu kuat bawa bass yang berat (takut mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan)

This bass is not for:
1. I'm a purist. My Grandfather's Bass is 50' Fender, My Father's Bass is 70' Fender, My Uncle's Bass, is 50th anniversary American Standard Jazz Bass. So, Fender runs in my blood..... it is streaming through my vein....
2. I'm a traditionalist. For me, Bass should be made of Alder/Ash. No glowing parts needed.
3. I'm a weight Fetish. I like it more when it weigh more.... Give me more, more..... aaaaaaah.......


Nah, kalo lu mau bass begini, gua masih punya stock yang warna putih 4 senar mint condition. Cuman ada karat dikit di saddle bridge buat senar E sama A, sama senarnya minta diganti.

Mau?
Harga: Rp 2.600.000 Nego

Nih Fotonya:








Kalo agan-agan ga keberatan, nonton yutubnya aja


Hubungi aja 0815-1370-2246... (Telp, SMS, WA)

Comments

Popular posts from this blog

(artikel) Pickup Bass? Binatang apa itu?

Kendala lain ketika kita memilih bass adalah memilih tipe pickup yang sesuai dengan selera kita. Masalahnya adalah mungkin bagi para pemula yang baru mau membeli bass pertamanya, beli yang mana ya? Banyak banget macemnya, ada yang kotak panjang dua biji, ada yang kotak kecil dua biji naronya ga rata, ada yang kotak besar, ada yang jumbo totol-totol logam gede-gede. Emangnya bedanya di mana sih? Ngaruh ga seh? Kok ada yang pake batere? Kok ada yang naronya miring? Kok ada yang kalo dinyalain berisik banget? Bartolini? DiMarzio? Lindy Fralin? Siapa itu? Aaaaaargghhhhh............... Mari kita melihat satu persatu 1. Precision Single Coil Pickup beginian udah agak jarang. Tapi ini cikal bakal Bass merek Fender pada tahun 1951. Bass yang pakai pickup ini contohnya Bass Precision yang dipake sama Sting: tuh contohnya.... Tapi beli Fender signature yah, siapin budget lebih deh..... tapi buat ente yang duitnya mayan cekak (gua mengerti kok.... bagaimana rasanya jadi bass

(artikel) Made in Indonesia......

Kalau kita dengar tentang good quality instrument, pasti kita sebagai pemain bass langsung terbayang 3 huruf ini: MIA dan MIJ. Kalau bisa punya Fender MIA, rasanya Batas Psikologis Pemain Bass (BPPB) sudah terlampaui..... padahal maennya masih cupu.... Nah, sebagai pemain bass yang dilahirkan di Tanah Air Indonesia tercinta, dibesarkan di Indonesia, dan mencari sesuap nasi (dan segenggam berlian) di Indonesia juga........, pastilah kita pernah dengar sama bass MII (Made in Indonesia), tentunya ini artinya Bass yang diproduksi di Indonesia, menggunakan tenaga kerja Indonesia, bahkan kadang-kadang kayu yang ada di Indonesia. Batik Bass Contohnya: Merk Asing 1. Bass-bass Yamaha seri BB424 sampai 1024X, RBX, RBX4 A2 2. Bass Sterling by Musicman 3. Bass Squier Vintage Modified 4. Bass Cort keluaran di atas 2010 (kalo ga salah ya) 5. Bass GnL Tribute L2000, L2500, dan JB2 Merk Lokal: 1. Bass Artrock 2. Bass Gilmore 3. Bass Rockwell 4. Bass Nats Nah, kira-kira bagus gak

(artikel) Kayu pembentuk Body bass...

Ketika kita memilih Bass, baik mau membeli yang baru atau membangun yang baru (custom), pastilah memeriksa spesifikasi dari Bass tersebut. Spesifikasi yang biasanya pertama kali muncul adalah material pembentuk body bass . Secara umum, biasanya Body Bass terbentuk dari 2-3 pcs kayu yang dilem sehingga memenuhi ukuran yang pas untuk dibentuk. Semakin banyak kayu yang dilem, semakin buruk resonansinya (biasanya). Meskipun beberapa builder telah melakukan riset, agar proses penempelan ini tidak berpengaruh terhadap resonansi. Misalnya untuk Yamaha BB1024x (bisa lihat di websitenya Yamaha). Pada beberapa builder tertentu, body bass ini ditempel lagi pada bagian permukaan depan dengan kayu lain (disebut laminated top), untuk kepentingan estetika (supaya bassnya kelihatan gagah dan keren) atau untuk memberi pengaruh suara yang belum dapat diberikan oleh kayu utama. Biasanya laminated top yang hanya untuk estetika hanya berupa veneer kayu dengan ketebalan 0.6 mm, karena ketebalan ini