Skip to main content

(artikel) Neck Construction - Bolt on, Neck-thru, or set neck?

Waktu kita memilih bass, biasanya kita menemukan ada dua jenis cara penempelan neck bass ke bodynya.

Cara 1: Bolt On
Bolt on Neck-nya si Blackie, my ex bass.....

Neck ditempel ke body dengan menggunakan 4-6 baut. Semua Produk Fender menggunakan konstruksi begini. Biasanya bolt (bautnya) dipasang di atas neck plate (logam bentuknya biasanya kotak) lalu menembus ke kayu neck dan akhirnya masuk ke kayu body. Ada juga yang ga pake neck plate tapi langsung ke kayunya.

Keuntungan:
1. Kalo neck ente rusak, bisa dilepas terus diganti aja yang baru. Bikin ke Luthier paling abis sejuta sampe dua jutaanlah.
2. Kalo ente lagi iseng, pengen bikin neck lain, misalnya yang fretless, tinggal dateng ke Luthier bikin necknya ajah dan horeeee bass ente punya dua neck....
3. (Katanya) Suara yang ditimbulkan lebih snappy (tajam) dan lebih bright dikit. Tapi ini belum terbukti seh.....

Kerugian:
1. Sustainnya ga sepanjang yang neck-through (neck-thru)
2. Kalo yang bikin abal-abalan, suka ga pas antara celah di body sama necknya.

Cara 2: Neck-Through
Nih Neckthru-nya si Artist, bass ane yang laen....
Necknya panjang sampe ke ujung body, lalu ditempel sama kayu body yang laen pake lem. Biasanya konstruksi Neckthru ini sering dipakai oleh bass-bass mahal. Beberapa produk Alembic, Wyn, Ken Smith menggunakan konstruksi Neckthru

Keuntungan:
1. Sustainnya mantab..... panjaaang...... lamaaa....... aaahhhhh........... (lagi ngapain sih?)
2. Lebih gampang akses ke fret-fret bagian atas.

Kerugian:
1. Kalau terjadi masalah pada neck, misalnya bengkok, huruf S, dan lain-lain, artinya bass kamu sudah harus dipensiunkan. Susah sekali betulin neck rusak pada bass neckthru.
2. Ga bisa ganti-ganti neck.


Ternyata eh ternyata.... ada satu konstruksi lagi selain kedua konstruksi di atas yaitu:
3. Set-in Neck
Banyak amat senarnya ya......
Konstruksinya berada di tengah-tengah antara bolt on dan neckthru. Konstruksinya mirip bolt on, tetapi neck ditempel ke body bukan dengan bolt (baut) tetapi dengan lem.
Nih contoh lengkapnya. Set neck yang di tengah
Keuntungan:
Katanya sih, tonenya lebih warm.... ane ga pernah pake bass yang beginian soalnya. Ada yang pernah coba?

Kerugian:
1. Nempelnya katanya lebih susah. ya ealah.... bidang penempelannya aja lebih kecil.
2. Beberapa model gampang sekali rusak, khususnya pada area sambungannya.
3. Betulin necknya susah.



Nah, teman-teman, itu konstruksi neck yang ane tau. Semoga membantu kalian waktu memilih bass ato mau bikin bass kastem..... Semoga bermanfaat



Yoikoe Store

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

(artikel) Pickup Bass? Binatang apa itu?

Kendala lain ketika kita memilih bass adalah memilih tipe pickup yang sesuai dengan selera kita. Masalahnya adalah mungkin bagi para pemula yang baru mau membeli bass pertamanya, beli yang mana ya? Banyak banget macemnya, ada yang kotak panjang dua biji, ada yang kotak kecil dua biji naronya ga rata, ada yang kotak besar, ada yang jumbo totol-totol logam gede-gede. Emangnya bedanya di mana sih? Ngaruh ga seh? Kok ada yang pake batere? Kok ada yang naronya miring? Kok ada yang kalo dinyalain berisik banget? Bartolini? DiMarzio? Lindy Fralin? Siapa itu? Aaaaaargghhhhh............... Mari kita melihat satu persatu 1. Precision Single Coil Pickup beginian udah agak jarang. Tapi ini cikal bakal Bass merek Fender pada tahun 1951. Bass yang pakai pickup ini contohnya Bass Precision yang dipake sama Sting: tuh contohnya.... Tapi beli Fender signature yah, siapin budget lebih deh..... tapi buat ente yang duitnya mayan cekak (gua mengerti kok.... bagaimana rasanya jadi bass

(artikel) Made in Indonesia......

Kalau kita dengar tentang good quality instrument, pasti kita sebagai pemain bass langsung terbayang 3 huruf ini: MIA dan MIJ. Kalau bisa punya Fender MIA, rasanya Batas Psikologis Pemain Bass (BPPB) sudah terlampaui..... padahal maennya masih cupu.... Nah, sebagai pemain bass yang dilahirkan di Tanah Air Indonesia tercinta, dibesarkan di Indonesia, dan mencari sesuap nasi (dan segenggam berlian) di Indonesia juga........, pastilah kita pernah dengar sama bass MII (Made in Indonesia), tentunya ini artinya Bass yang diproduksi di Indonesia, menggunakan tenaga kerja Indonesia, bahkan kadang-kadang kayu yang ada di Indonesia. Batik Bass Contohnya: Merk Asing 1. Bass-bass Yamaha seri BB424 sampai 1024X, RBX, RBX4 A2 2. Bass Sterling by Musicman 3. Bass Squier Vintage Modified 4. Bass Cort keluaran di atas 2010 (kalo ga salah ya) 5. Bass GnL Tribute L2000, L2500, dan JB2 Merk Lokal: 1. Bass Artrock 2. Bass Gilmore 3. Bass Rockwell 4. Bass Nats Nah, kira-kira bagus gak

(artikel) Kayu pembentuk Body bass...

Ketika kita memilih Bass, baik mau membeli yang baru atau membangun yang baru (custom), pastilah memeriksa spesifikasi dari Bass tersebut. Spesifikasi yang biasanya pertama kali muncul adalah material pembentuk body bass . Secara umum, biasanya Body Bass terbentuk dari 2-3 pcs kayu yang dilem sehingga memenuhi ukuran yang pas untuk dibentuk. Semakin banyak kayu yang dilem, semakin buruk resonansinya (biasanya). Meskipun beberapa builder telah melakukan riset, agar proses penempelan ini tidak berpengaruh terhadap resonansi. Misalnya untuk Yamaha BB1024x (bisa lihat di websitenya Yamaha). Pada beberapa builder tertentu, body bass ini ditempel lagi pada bagian permukaan depan dengan kayu lain (disebut laminated top), untuk kepentingan estetika (supaya bassnya kelihatan gagah dan keren) atau untuk memberi pengaruh suara yang belum dapat diberikan oleh kayu utama. Biasanya laminated top yang hanya untuk estetika hanya berupa veneer kayu dengan ketebalan 0.6 mm, karena ketebalan ini