Skip to main content

(artikel) Brand Guide - Electric Bass (Part 2)

Nah, kita sudah membahas merk-merk mainstream di artikel sebelumnya.

Sekarang saatnya membahas merk-merk non mainstream tapi berkualitas baik

1. Dame, Clive, Elioth
Kenapa merk2 ini saya gabungkan? Karena, konon..... konon ya...... mereka dibuat di satu pabrik, yaitu PT Samick Indonesia.

Barang-barangnya sendiri dijual ke Korea (Dame) dan Jepang (Clive dan Elioth). Kualitasnya? Man, awesome.... apalagi buat harga segitu. Ane punya Bass Elioth, harga berkisar 2 jutaan, ane udah dapet bass cakeub dengan preamp aktif, yang ada switch aktif/pasifnya.
Cakeub kan... Adeknya Fender Amdel.... hahahaha (jadi malu)
Ini Fender Amdel beneran.....

Ada juga bass Clive T800, harga cuman Rp. 2.5 jt (BNIB), lu udah dapet bass aktif dengan preamp 18v (Headroomnya mantab), Tuning Machine Grover, String thru body construction.
Clive Sanctus T800. Mantab kan cuy? di Indo 2.5 jt dapet. Di Jepangnya 63 rb yen (7 jt-an)

2. NATS
Siapa bassist Indonesia yang ga tau Nats? Meskipun buatan Indonesia, tapi kualitasnya jempolan. Nats dibikin di Serpong. Kebanyakan para bassist yang pengen bikin custom agar punya "bass yang gue bingitz".
Bass jebolan sana ada macem-macem, tapi biasanya orang seneng sama yang jazz bass Sadowsky Copy atau Fodera Copy. Bikinannya super rapi dan suaranya uenak tenan..... Ga salah bassist-bassist terkenal di Indonesia udah banyak yang pakai. Sadowsky copy yang second dijual sekitar 5-6 jutaan. Kalo lu punya duit dikit boleh coba Nats. Ga akan nyesel.
Merk Jaminan Mutu.....

3. FGN (Fujigen)
Suatu hari gua jalan-jalan ke Nuansa Musik, eh ada Bass model Jazz bass, cakeeeep bgt dan rapih bikinannya. Terus gw liat mereknya: FGN. Gua baru denger, tapi kok kayaknya pernah denger nama Fujigen somewhere gitu..... Untunglah di dunia ini gw punya oom yang serba tau. namanya Oom Google....

Ternyata eh ternyata, Fujigen itu adalah pabrik yang menelurkan Fender Made in Japan (beda sama Crafted in Japan ya...)
Harganya? Kayaknya paling murah sekitar 8.5 jutaan deh. itu yang Standard J (Kualitas setara sama Fender USA lho).
FGN J Standard

4. Status
Kalau mendengar nama Status, maka biasanya para bassist pasti terbayang: Graphite. Yups... There is no kayu in the status Bass. Body dan Necknya terbuat dari Graphite. Selain Alembic, Mark King (level42) juga pake bass jebolan Status. Guru Bass ane dulu punya status yang fretless...... Alamak jaannnn....... aku hanya dapat meneteskan air liur sambil main bass ane yang cuman Yamaha BB300 jadul dengan bocel sana-sini.....
Look at this Beauty...... and what is that??? Yes, there are LED Inlays..... aaaaargh.......
Ane kalo inget Bass Status yang ga ada kepalanya (headless) ane jadi inget sama Bang Haji Rhoma Irama. Tapi beliau bukan pake Status, tapi Steinberger
Ini bukan Status.... Ini Steinberger.... Begadang jangan Begadaaaaangg....... Yeaaaahhhh.... Santaaaaai......

Kok makin ke bawah makin ngaco ya? Ah udah ane bobo dulu ya...... Ntar ane bahas bass-bass mahal di artikel ketiga ya.....




Comments

  1. Nats FAN signature harganya diatas atau dibawahnya sadowsky copy?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harusnya sih di atasnya ya... tapi amannya sih hubungi oom Pohom ya...

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

(artikel) Pickup Bass? Binatang apa itu?

Kendala lain ketika kita memilih bass adalah memilih tipe pickup yang sesuai dengan selera kita. Masalahnya adalah mungkin bagi para pemula yang baru mau membeli bass pertamanya, beli yang mana ya? Banyak banget macemnya, ada yang kotak panjang dua biji, ada yang kotak kecil dua biji naronya ga rata, ada yang kotak besar, ada yang jumbo totol-totol logam gede-gede. Emangnya bedanya di mana sih? Ngaruh ga seh? Kok ada yang pake batere? Kok ada yang naronya miring? Kok ada yang kalo dinyalain berisik banget? Bartolini? DiMarzio? Lindy Fralin? Siapa itu? Aaaaaargghhhhh............... Mari kita melihat satu persatu 1. Precision Single Coil Pickup beginian udah agak jarang. Tapi ini cikal bakal Bass merek Fender pada tahun 1951. Bass yang pakai pickup ini contohnya Bass Precision yang dipake sama Sting: tuh contohnya.... Tapi beli Fender signature yah, siapin budget lebih deh..... tapi buat ente yang duitnya mayan cekak (gua mengerti kok.... bagaimana rasanya jadi bass

(artikel) Made in Indonesia......

Kalau kita dengar tentang good quality instrument, pasti kita sebagai pemain bass langsung terbayang 3 huruf ini: MIA dan MIJ. Kalau bisa punya Fender MIA, rasanya Batas Psikologis Pemain Bass (BPPB) sudah terlampaui..... padahal maennya masih cupu.... Nah, sebagai pemain bass yang dilahirkan di Tanah Air Indonesia tercinta, dibesarkan di Indonesia, dan mencari sesuap nasi (dan segenggam berlian) di Indonesia juga........, pastilah kita pernah dengar sama bass MII (Made in Indonesia), tentunya ini artinya Bass yang diproduksi di Indonesia, menggunakan tenaga kerja Indonesia, bahkan kadang-kadang kayu yang ada di Indonesia. Batik Bass Contohnya: Merk Asing 1. Bass-bass Yamaha seri BB424 sampai 1024X, RBX, RBX4 A2 2. Bass Sterling by Musicman 3. Bass Squier Vintage Modified 4. Bass Cort keluaran di atas 2010 (kalo ga salah ya) 5. Bass GnL Tribute L2000, L2500, dan JB2 Merk Lokal: 1. Bass Artrock 2. Bass Gilmore 3. Bass Rockwell 4. Bass Nats Nah, kira-kira bagus gak

(artikel) Kayu pembentuk Body bass...

Ketika kita memilih Bass, baik mau membeli yang baru atau membangun yang baru (custom), pastilah memeriksa spesifikasi dari Bass tersebut. Spesifikasi yang biasanya pertama kali muncul adalah material pembentuk body bass . Secara umum, biasanya Body Bass terbentuk dari 2-3 pcs kayu yang dilem sehingga memenuhi ukuran yang pas untuk dibentuk. Semakin banyak kayu yang dilem, semakin buruk resonansinya (biasanya). Meskipun beberapa builder telah melakukan riset, agar proses penempelan ini tidak berpengaruh terhadap resonansi. Misalnya untuk Yamaha BB1024x (bisa lihat di websitenya Yamaha). Pada beberapa builder tertentu, body bass ini ditempel lagi pada bagian permukaan depan dengan kayu lain (disebut laminated top), untuk kepentingan estetika (supaya bassnya kelihatan gagah dan keren) atau untuk memberi pengaruh suara yang belum dapat diberikan oleh kayu utama. Biasanya laminated top yang hanya untuk estetika hanya berupa veneer kayu dengan ketebalan 0.6 mm, karena ketebalan ini