Skip to main content

Posts

Panduan bikin bass ke Luthier (part 1)

Hi gaes...... Sebenernya, kita nih sebagai bassist di Indonesia harus banyak bersyukur. Napa gitu? Begini ya, di Indonesia ini, kita punya banyak hal yang masih extremely murah berkenaan dengan alat musik kita. Nih contohnya: Murahnya ongkos bikin bass custom. Ini yang dimaksud custom adalah bikin ke Luthier sesuai yang lo mau, bukan artinya malsu. Di Indonesia ini, memang ada beberapa Luthier handal yang harganya juga cukup tinggi, tetapi memang terpercaya dan unik, contohnya Nats, DTr, dan lain-lain. Tapi, semahal-mahalnya, ternyata harganya masih cukup terjangkau. Misalnya: Kalo kalian ke Amrik dan mau bikin custom ke Michael Tobias, Ken Smith, Sadowsky, kalian minimal harus merogoh kocek sampe minimal 50 jt deh. Kalo di Indo, semahal-mahalnya, ga akan lebih dari 20 jt. Apalagi di Indonesia ini ada pengrajin-pengrajin bass custom yang harga bikinnya paling kisaran 2-3 juta aja. WHAT? 2-3 juta? Iya bro beneran. Lokasi mereka di Sidoarjo, salah satunya Nanda Gitar di Sidoarjo. Bik
Recent posts

Ibanez SR 885 - Made in Japan - Original

Hai gaes... gile gue udah lama ga nulis nih.... Maafkeun aku ya... Sibuk soalnya. Mencari sesuap nasi, segenggam mutiara, secontainer berlian, gitu deh kira-kira. Hari ini aku mau bahas tentang bassku yang satu ini. Merknya Ibanez, tipenya Soundgear (SR) 885 Kalo kamu browsing tentang SR 885, kamu mendapati banyak sekali spek yang berbeda-beda. Tergantung tahun, katenye. Biasanya sih SR 885 itu body-nya Basswood, makanya dicat solid karena basswood ga bagus naturalnya, dan gampang bocel. Macem-macem jenis SR 885 Japan Tapi spesialnya SR 885 ku ini (untuk seterusnya kita sebut aja: Melati -- ehm, kok kayak korban perkos*an ya) ternyata kayunya tidak dicat solid, tetapi natural open pore. Why? karena ternyata eh ternyata, kayunya bukan basswood. Si Melati ini kayu bodynya terdiri dari 2 lapis, lapis bawah kayaknya sih mahogany ya, kalo lihat seratnya, dan lapis atasnya mirip walnut. Tapi gw jg masih ga yakin juga sih. Kemaren diskusi tentang kayu sama Om Ijal di OMJL p

Squier Vintage Modified Jazz Bass 70 vs Cort Gb54

Sekilas mirip. Itulah impresi pertama waktu melihat 2 bass ini. Sama-sama Natural body dengan maple fretboard. Pickguard hitam, sama-sama Jazz Bass model. Tapi mari kita bandingkan spec keduanya. Kira-kira siapa yang menang ya? Oh iya. Ini bukan promosi salah satu merk ya. Gw ga dibayar kok. Cuman gatel aja ngelihat kemiripannya. Yuk mulai 1. BODY Squier menggunakan material yang kurang lazim untuk body Jazz bass, yaitu soft maple, sementara Cort menggunakan material Ash. Ash lebih mainstream, dengan karakter sedikit midscoop. Perpaduan Ash dengan Maple Fingerboard tidak tergantikan. Yang menang: Cort 2. NECK Sama-sama menggunakan neck Maple, dengan maple Fingerboard. Squier menggunakan inlay blok yang sebenarnya adalah cat hitam. Sementara Cort gw ga tau. Nut Width sama-sama 38 mm. Pastinya standar seperti Jazz Bass pada umumnya. Perbedaan ada di radius Fretboardnya. Kalo Squier menggunakan radius 9.5 inch, Cort menggunakan radius 12 inch. Otomatis Cort akan terasa lebi

REVIEW - Sire Marcus Miller M7 - Ash 5 string

SIRE MARCUS MILLER M7 - ASH TBK Halo, setelah berbulan-bulan kagak nulis (maklum sibuk pisan euy), akhirnya kembalilah ane....... Hari ini, gw mau mereview sebuah produk Made in Indonesia, yaitu bass Sire Marcus Miller M7. Bass Sire M7 ini merupakan salah satu flagshipnya Sire (menurut gw ya).... Why? Kenapa gw mengira demikian? Krn, saat ini harganya yang paling mahal, cuy.... Di web resminya aja harganya Rp. 9.859.000. Gw beli berapa? Rahasia..... Gw beli yang Ash, dengan warna TBK (transparent Black), dan menurut om Tgouh... Katanya gw pemilik pertama di Indonesia untuk yang warna ini... Teuing tah, beneran, ato dia ngecap aja, supaya gw beli.... xixixixi Muke bahagia, punya bass baru... xixixixixi Gw dapet, 1 unit bass, 3 kunci L (buat truss rod, bridge, knob), 2 biji batere 9v (yes, 2 biji, krn preampnya 18v cuy), dan sebuah gigbag.... Berhubung belum ada yang ngereview bass ini versi Indonesia (Agan Ramaben mereview di videonya, tapi yang alder), jadi, sudilah

Fender Jazz Bass Reissue 62 with US Pickup (JB-62US)

Lebaran yang lalu, ane jalan-jalan ke Bandung, mengunjungi mertua. Perjalanan ke Bandung membuahkan hasil: FENDER JAZZ BASS REISSUE 62 - US Pickup (JB-62US) Made in Japan Bass ini dibuat di Japan, dan dibuat di pabrik Fujigen Japan. Bedakan ya sama Fender Crafted in Japan (CIJ) yang dibuat di pabrik lain. Konon, buatan Fujigen ini lebih unggul daripada yang di pabrik lain. Yang menjadi masalah, adalah tahun pembuatannya. Serial numbernya menunjukkan bahwa serinya adalah U, yang kalau kita telusuri ke Fender Guitar Dater Project, itu ternyata dibuat di tahun 95 atau taun 2010. Nah bingung kan. Tapi ane berasumsi ini masih buatan taun 2010. Kenapa? Karena tulisan MADE IN JAPANNYA bold dan agak buntet. Biasanya itu buatan taun-taun sekarang. Kalau yang taun 95an tulisannya lebih ramping dan tinggi. Ada yang bisa bantuin? Yang bedain bass ini sama yang Reissue biasa, adalah Pickupnya pake pickup USA, bukan yang biasa dipakai untuk bass MIJ. Makanya di dalem nec

Kenapa punya pacar/suami pemaen bass itu asik?

Bukannya iri, tapi biasanya orang yang paling banyak digila-gilai wanita di dalam sebuah band itu biasanya kalo enggak vokalis ya gitaris. Bener ga? Padahal, pengalaman gw 20 taun lebih sebagai pemain bass, gw melihat ada quality tertentu yang dimiliki pemain bass, yang orang lain belum tentu punya: 1. Pemain bass itu setia Coba, liat aja pemain bass itu biasanya kalo mencet alat musiknya biasanya selalu satu-satu nada, jarang dia mencet sekaligus banyak (kayak chordnya pemain gitar atau piano). Itu artinya dia setia, kalo pacaran sama satu orang. Makanya, pemain bass itu setia lho. 2. Orangnya low profile, tapi kalo ga ada dia ga asik Pemain bass ga keliatan kadang-kadang. Tapi kalo musik ga ada bassnya, kayaknya ada yang kurang. Pemain lead guitar aja kayak yang kelimpungan gitu kalo ga ada pemain bass, drummer juga ga asik kalo ga ada soulmatenya. 3. Biasanya disukai, karena "besar" Coba, lu cari earphone, pasti lu cari yang bassnya gede kan? Emang pemain bass i

(artikel) Pender Froject..... part 2

Akhirnya setelah sekian lama, Bass gw beres juga. Kenapa lama? Karena, waktu install preamp terjadi masalah, sehingga gw nunggu sparepart penggantinya (Dikirim Gratis). Jadi, secara ringkasan, upgrade yg gw lakukan: 1. Refret, Leveling, Refinish Fretboardnya. 2. Beli pickup Dimarzio Model J warna cream (supaya keliatan vintage) 3. Pasang Preamp. 4. Bikin Control Plate pake Rosewood 1. Refret, Leveling, Refinish Fretboard Berhubung Fretboardnya udah ancur, ditambah fretnya udah dadas, ditambah inlaysnya udah kayak jigong, so yang harus dilakukan pertama adalah rapiin Fretboardnya. Pengerjaan dilakukan di Pak Zaenal (Bogor), yang konon ahlinya Fender. Jadi ane percayain ke sana. Ternyata setelah dikerjakan, menghadapi kendala. CUACA!!! Waktu itu udah mulai musim ujan, sementara refinish membutuhkan waktu supaya mengeras.... Ya udah deh nunggu aja...... Hasilnya: cukup memuaskan, sayangnya sisa sundutan rokok ga bisa ilang sepenuhnya. Ya, wis lah... yang penting udah rapi.