Skip to main content

Ibanez SR 885 - Made in Japan - Original



Hai gaes... gile gue udah lama ga nulis nih.... Maafkeun aku ya... Sibuk soalnya. Mencari sesuap nasi, segenggam mutiara, secontainer berlian, gitu deh kira-kira.

Hari ini aku mau bahas tentang bassku yang satu ini. Merknya Ibanez, tipenya Soundgear (SR) 885

Kalo kamu browsing tentang SR 885, kamu mendapati banyak sekali spek yang berbeda-beda. Tergantung tahun, katenye. Biasanya sih SR 885 itu body-nya Basswood, makanya dicat solid karena basswood ga bagus naturalnya, dan gampang bocel.

Macem-macem jenis SR 885 Japan


Tapi spesialnya SR 885 ku ini (untuk seterusnya kita sebut aja: Melati -- ehm, kok kayak korban perkos*an ya) ternyata kayunya tidak dicat solid, tetapi natural open pore. Why? karena ternyata eh ternyata, kayunya bukan basswood. Si Melati ini kayu bodynya terdiri dari 2 lapis, lapis bawah kayaknya sih mahogany ya, kalo lihat seratnya, dan lapis atasnya mirip walnut. Tapi gw jg masih ga yakin juga sih. Kemaren diskusi tentang kayu sama Om Ijal di OMJL project dan akhirnya kami bersepakat ini adalah misteri ilahi. Lihat gambarnya, gantenx kan...
Persis majikannya.


Standar dari pabriknya, Pickupnya ADX aktif, dengan preamp Varimid III. Tapi waktu aku beli dari pemilik sebelumnya, ternyata preampnya udah ga Varimid lagi, tetapi udah diganti (I don't know apa).

Kondisi ini bikin gw ga puas. Kenapa ga puas? Karena ternyata pickup ADX sama preampnya ga cocok, jadi ga keluar suara khas Ibaneznya.


Custom wound
Jadi gw eksperimen, bikin pickup humbucker custom, dan preamp Ibanez Premium (yang biasa dipake SR1300) dengan 3 mid frequency selector. Kenapa ga diganti sama Nordstrand aja pickupnya? Karena dimensinya ga cocok. Nordstrand dimensinya mirip bartolini, jadi ga masuk ke cavitynya.

Setelah beli pickup dan preampnya, aku minta tolong pasangin ke temen. (gw lagi males nyolder)
Bagaimana hasilnya? Suaranya sih mantab, macam pickup humbucker dual coil yang lownya asik dan highnya crispy. Modern banget.

Apakah majikan sudah terpuaskan? Ternyata belum juga, karena ada noise yang cukup parah di treble boost. Dan itu ganggu.

Enak pisan siah.... Gaskeuun....

Nyerah deh. Gw bawa ke Om Ijal di Depok. Sebelumnya gw beli lagi EMG 40HZ USA, untuk gantiin pickup custom kemarin. Kenapa EMG 40 HZ? Karena dimensinya sama dengan ADX, jadi cocok banget. Kok ga beli EMG 40DC ato CS yang aktif? Karena preampnya cocok buat pickup pasif, jadi mau-ga mau beli EMG yang pasif, dan itu adalah EMG40 HZ. Sempet ragu sih, karena gw takut suara ibanez gw jadi model2 Schecter begitu. Tapi Om Ijal sih bilang no problem, jadi sama Om Ijal direwiring dan diservice total. Apa jadinya?


Waktu aku datang ke Om Ijal untuk ngambil bassnya, ternyata Bass ini bikin Om Ijal jatuh hati, dan berat menyerahkannya kembali ke gw. Kok bisa gitu? Karena abis diservice, bass ini enak banget dimaeninnya. Gw Review singkat ya

Playability:
Ibanez SR itu playabilitynya juara. Enak banget, ga kegedean, ga terlalu berat, dan enak di tangan.
Ketinggian senar yang Low Action, bikin enak di tangan dan mudah untuk memainkannya.

Sound:
Diganti Jadi EMG 40HZ ternyata enak banget. Suara pickupnya cocok sekali dipadu dengan preamp Ibanez Premium. Memang ga jadi bass rock macam ibanez pada umumnya, tapi suaranya ini sekarang jadi all-around, dan bisa ditweak aneh aneh, karena ada dukungan mid selector.
Bassnya tanpa noise sama sekali. Suara bisa dipasang menjadi berbagai karakter sehingga cocok buat berbagai genre. Sangat Versatile. Gw aja sampe kagum, kok bisa se enak ini ya. Suaranya jadi kayak bass butik. Apalagi kupadukan dengan Senar Elixir (ukurannya lupa).

Tampang:
Cakep banget, sesuai untuk yang pecinta bass-bass natural wood.

Kabar baik buat kalian (Kabar buruk buat gw)
Bass ini mau gw jual, karena lagi Butuh Duit. Aku mau jual Rp 5 jt net, plus softcase.
No nawar ya. Hanya kepada peminat serius, bisa hubungi 0815-1370-2246

Comments

Popular posts from this blog

(artikel) Pickup Bass? Binatang apa itu?

Kendala lain ketika kita memilih bass adalah memilih tipe pickup yang sesuai dengan selera kita. Masalahnya adalah mungkin bagi para pemula yang baru mau membeli bass pertamanya, beli yang mana ya? Banyak banget macemnya, ada yang kotak panjang dua biji, ada yang kotak kecil dua biji naronya ga rata, ada yang kotak besar, ada yang jumbo totol-totol logam gede-gede. Emangnya bedanya di mana sih? Ngaruh ga seh? Kok ada yang pake batere? Kok ada yang naronya miring? Kok ada yang kalo dinyalain berisik banget? Bartolini? DiMarzio? Lindy Fralin? Siapa itu? Aaaaaargghhhhh............... Mari kita melihat satu persatu 1. Precision Single Coil Pickup beginian udah agak jarang. Tapi ini cikal bakal Bass merek Fender pada tahun 1951. Bass yang pakai pickup ini contohnya Bass Precision yang dipake sama Sting: tuh contohnya.... Tapi beli Fender signature yah, siapin budget lebih deh..... tapi buat ente yang duitnya mayan cekak (gua mengerti kok.... bagaimana rasanya jadi bass

(artikel) Made in Indonesia......

Kalau kita dengar tentang good quality instrument, pasti kita sebagai pemain bass langsung terbayang 3 huruf ini: MIA dan MIJ. Kalau bisa punya Fender MIA, rasanya Batas Psikologis Pemain Bass (BPPB) sudah terlampaui..... padahal maennya masih cupu.... Nah, sebagai pemain bass yang dilahirkan di Tanah Air Indonesia tercinta, dibesarkan di Indonesia, dan mencari sesuap nasi (dan segenggam berlian) di Indonesia juga........, pastilah kita pernah dengar sama bass MII (Made in Indonesia), tentunya ini artinya Bass yang diproduksi di Indonesia, menggunakan tenaga kerja Indonesia, bahkan kadang-kadang kayu yang ada di Indonesia. Batik Bass Contohnya: Merk Asing 1. Bass-bass Yamaha seri BB424 sampai 1024X, RBX, RBX4 A2 2. Bass Sterling by Musicman 3. Bass Squier Vintage Modified 4. Bass Cort keluaran di atas 2010 (kalo ga salah ya) 5. Bass GnL Tribute L2000, L2500, dan JB2 Merk Lokal: 1. Bass Artrock 2. Bass Gilmore 3. Bass Rockwell 4. Bass Nats Nah, kira-kira bagus gak

(artikel) Kayu pembentuk Body bass...

Ketika kita memilih Bass, baik mau membeli yang baru atau membangun yang baru (custom), pastilah memeriksa spesifikasi dari Bass tersebut. Spesifikasi yang biasanya pertama kali muncul adalah material pembentuk body bass . Secara umum, biasanya Body Bass terbentuk dari 2-3 pcs kayu yang dilem sehingga memenuhi ukuran yang pas untuk dibentuk. Semakin banyak kayu yang dilem, semakin buruk resonansinya (biasanya). Meskipun beberapa builder telah melakukan riset, agar proses penempelan ini tidak berpengaruh terhadap resonansi. Misalnya untuk Yamaha BB1024x (bisa lihat di websitenya Yamaha). Pada beberapa builder tertentu, body bass ini ditempel lagi pada bagian permukaan depan dengan kayu lain (disebut laminated top), untuk kepentingan estetika (supaya bassnya kelihatan gagah dan keren) atau untuk memberi pengaruh suara yang belum dapat diberikan oleh kayu utama. Biasanya laminated top yang hanya untuk estetika hanya berupa veneer kayu dengan ketebalan 0.6 mm, karena ketebalan ini