Skip to main content

Panduan bikin bass ke Luthier (part 1)

Hi gaes......

Sebenernya, kita nih sebagai bassist di Indonesia harus banyak bersyukur. Napa gitu? Begini ya, di Indonesia ini, kita punya banyak hal yang masih extremely murah berkenaan dengan alat musik kita. Nih contohnya:
  1. Murahnya ongkos bikin bass custom. Ini yang dimaksud custom adalah bikin ke Luthier sesuai yang lo mau, bukan artinya malsu. Di Indonesia ini, memang ada beberapa Luthier handal yang harganya juga cukup tinggi, tetapi memang terpercaya dan unik, contohnya Nats, DTr, dan lain-lain. Tapi, semahal-mahalnya, ternyata harganya masih cukup terjangkau. Misalnya: Kalo kalian ke Amrik dan mau bikin custom ke Michael Tobias, Ken Smith, Sadowsky, kalian minimal harus merogoh kocek sampe minimal 50 jt deh. Kalo di Indo, semahal-mahalnya, ga akan lebih dari 20 jt. Apalagi di Indonesia ini ada pengrajin-pengrajin bass custom yang harga bikinnya paling kisaran 2-3 juta aja. WHAT? 2-3 juta? Iya bro beneran. Lokasi mereka di Sidoarjo, salah satunya Nanda Gitar di Sidoarjo. Bikinannya cukup rapi, dan bisa membentuk sesuai yang kamu mau.
  2. Murahnya spare part Bass. Di Indo, banyak pabrik gitar dan bass resmi. Ada Cort, ada Yamaha, ada GnL, dll. Dan ini menyebabkan banyak sparepart OEM yang beredar di pasaran. Sparepart OEM? Apaan tuh? Sparepart OEM adalah sparepart Original, tetapi biasanya dijual untuk konsumsi pabrik. Akibatnya ga ada boxnya, ga ada manualnya, ga ada perlengkapannya. Tapi Original. Contohnya: EMG 40 Hz kalo beli Ori in Box harganya sepasang minimal Rp 1.5 jt. Tetapi kalo sparepart OEM nya, cuman 500-600an. Even, pickup YGD untuk bass TRBX aja bisa lu dapetin dengan harga kisaran 300 rebu di toko online.
  3. Banyak kayu Exotic dari Indonesia. Produk Bass terkenal yaitu Alembic, pernah berkata, bahwa mayoritas produk mereka pakai kayu Mahogany. Bagi mereka ini holy grailnya.... Karena mahogany itu memiliki karakter suara yang sangat bagus untuk dibikin bass. Kenapa Fender pake Alder dan Ash? Karena di amerika sana, kayu Alder dan Ash itu banyak banget. Tapi Indonesia ini gudangnya Mahogany. Murah dan bagus banget karakter suaranya. Belom lagi, holy grailnya Fretboard yaitu Macassar Ebony, itu asalnya dari......... (isi sendiri deh, cluenya dari nama depannya). Yak, betul, dari Makasar, Sulawesi Selatan. Hanya bass-bass butik yang pake kayu ini. Di Indo murah banget. Contoh lain yaitu kayu mangga, itu exotic wood yang bagus buat top wood, di Indonesia bejibun banyaknya.

Jadi, gimana? Boleh juga kan? Masalahnya adalah, gimana sih supaya bisa dapet bass yang gue bhangeed githu looh? Aku harus milih sparepart yang gimana yaa.....
Nah, artikel ini ditujukan agar kamu bisa bikin bass yang lo buanget gitu.....
Tapi...... pada dasarnya gw males nulis.....
 Jadi gw akan lanjutin ke part 2, kalo ada yang ngerespon di Komen di bawah, sambil Follow IG gw: @yosia.kurniawan

Supaya semanget gichu....

Oke, bambang, sampe jumpa di part berikutnya (kalo ada)......


Comments

  1. Top dh wawasan Koko Yosia
    Dari tulisannya sangat byk membantu dan membuka wawasan soal bass terutama buat sy khususnya yg msh pemula

    ReplyDelete
  2. Selain itu jg orangnya baik, gk pelit berbagi ilmu, ramah
    TOP lah pokoknya 😊

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

(artikel) Pickup Bass? Binatang apa itu?

Kendala lain ketika kita memilih bass adalah memilih tipe pickup yang sesuai dengan selera kita. Masalahnya adalah mungkin bagi para pemula yang baru mau membeli bass pertamanya, beli yang mana ya? Banyak banget macemnya, ada yang kotak panjang dua biji, ada yang kotak kecil dua biji naronya ga rata, ada yang kotak besar, ada yang jumbo totol-totol logam gede-gede. Emangnya bedanya di mana sih? Ngaruh ga seh? Kok ada yang pake batere? Kok ada yang naronya miring? Kok ada yang kalo dinyalain berisik banget? Bartolini? DiMarzio? Lindy Fralin? Siapa itu? Aaaaaargghhhhh............... Mari kita melihat satu persatu 1. Precision Single Coil Pickup beginian udah agak jarang. Tapi ini cikal bakal Bass merek Fender pada tahun 1951. Bass yang pakai pickup ini contohnya Bass Precision yang dipake sama Sting: tuh contohnya.... Tapi beli Fender signature yah, siapin budget lebih deh..... tapi buat ente yang duitnya mayan cekak (gua mengerti kok.... bagaimana rasanya jadi bass

(artikel) Made in Indonesia......

Kalau kita dengar tentang good quality instrument, pasti kita sebagai pemain bass langsung terbayang 3 huruf ini: MIA dan MIJ. Kalau bisa punya Fender MIA, rasanya Batas Psikologis Pemain Bass (BPPB) sudah terlampaui..... padahal maennya masih cupu.... Nah, sebagai pemain bass yang dilahirkan di Tanah Air Indonesia tercinta, dibesarkan di Indonesia, dan mencari sesuap nasi (dan segenggam berlian) di Indonesia juga........, pastilah kita pernah dengar sama bass MII (Made in Indonesia), tentunya ini artinya Bass yang diproduksi di Indonesia, menggunakan tenaga kerja Indonesia, bahkan kadang-kadang kayu yang ada di Indonesia. Batik Bass Contohnya: Merk Asing 1. Bass-bass Yamaha seri BB424 sampai 1024X, RBX, RBX4 A2 2. Bass Sterling by Musicman 3. Bass Squier Vintage Modified 4. Bass Cort keluaran di atas 2010 (kalo ga salah ya) 5. Bass GnL Tribute L2000, L2500, dan JB2 Merk Lokal: 1. Bass Artrock 2. Bass Gilmore 3. Bass Rockwell 4. Bass Nats Nah, kira-kira bagus gak

(artikel) Kayu pembentuk Body bass...

Ketika kita memilih Bass, baik mau membeli yang baru atau membangun yang baru (custom), pastilah memeriksa spesifikasi dari Bass tersebut. Spesifikasi yang biasanya pertama kali muncul adalah material pembentuk body bass . Secara umum, biasanya Body Bass terbentuk dari 2-3 pcs kayu yang dilem sehingga memenuhi ukuran yang pas untuk dibentuk. Semakin banyak kayu yang dilem, semakin buruk resonansinya (biasanya). Meskipun beberapa builder telah melakukan riset, agar proses penempelan ini tidak berpengaruh terhadap resonansi. Misalnya untuk Yamaha BB1024x (bisa lihat di websitenya Yamaha). Pada beberapa builder tertentu, body bass ini ditempel lagi pada bagian permukaan depan dengan kayu lain (disebut laminated top), untuk kepentingan estetika (supaya bassnya kelihatan gagah dan keren) atau untuk memberi pengaruh suara yang belum dapat diberikan oleh kayu utama. Biasanya laminated top yang hanya untuk estetika hanya berupa veneer kayu dengan ketebalan 0.6 mm, karena ketebalan ini